Alur Cerita Naruto Chapter 629 "Lubang Angin"™

Alur Cerita Naruto Chapter 629 "Lubang Angin"™

 Alur Cerita Naruto Chapter 629 "Lubang Angin"™
(Badai melanda medan pertempuran. Apa yang Juubi lakukan telah menciptakan bencana yang luar biasa. Petir menyambar-nyambar, dan ledakkan yang tercipta tak ubahnya seperti ledakan bom atom. Gunung-gunung, buki-bukit, hancur menjadi serpihan kerikil.)
Madara: "Aku yakin ini sudah cukup untuk membersihkan mereka." (berlindung di balik Susano'onya.)

(Namun ketika suasana kembali normal, Madara kaget. Meski tampak kesakitan, para shinobi masih bisa bertahan. Chakra yang Naruto berikan tetap melindungi mereka.)
Chouji: "[Naruto... melindungi kita lagi...]"

(Lalu dari yang rebah akibat serangan tadi, para shinobi kembali berdiri.)
Hinata: "Naruto-kun..." (khawatir.)

(Kening Naruto berdarah, lengan pakaiannya sudah tak utuh lagi akibat menahan serangan, dan ia mulai kehabisan nafas. Tapi, Naruto tetap bersemangat)
Naruto: "Seranganmu tak mempan!!" (menatap tajam ke arah Madara.)

(Bersama dengan Naruto, tampak semangat dari bijuu-bijuu yang ada. Dan dalam dirinya, tampak tekad dari sang legenda, Rikudo Sennin. Dengan itu semua, Naruto tak takut untuk menghadapi Madara yang berada di depannya, berdiri di atas monster terkuat, Juubi.)
Juubi: "Groooarrr!!!!"


(Juubi berteriak dan mencakupkan tangannya. Dan perlahan, tubuh kurusnya menjadi berisi, semakin bersisi. Otot-ototnya membesar, tampak kalau Juubi akan kembali berevolusi, menuju wujudnya yang semakin sempurna.)
Naruto: "Uukhhh..."


(Semangat dan tekad saja tak cukup. Naruto tampak sudah tak tahan lagi dan kemudian terjatuh. Dan bersamaan dengan itu, chakra-chakra yang menyelimuti para shinobi menghilang.)
Shinobi Aliansi: "Chakranya... menghilang..."

Madara: "Memang hanya sampai sejauh inilah yang bisa kau lakukan. Aku sudah menemukan hal lain yang lebih menarik. Jadi, aku akan segera mengakhirimu."

(Namun para shinobi tak membiarkan Madara menyerang. Mereka bersama-sama membentuk suatu barisan, berdiri di depan Naruto, melindunginya. Kini adalah giliran mereka, giliran mereka untuk melindungi Naruto.)

Hinata: "Semuanya!! Ayo gabungkan kekuatan kita!!".

Sakura: "Naruto, aku akan menyembuhkanmu." (berada di belakang Naruto dan hendak menyembuhkannya.)


Naruto: "Kalian semua..."

(Naruto senang bisa punya teman-teman seperti mereka.)
(Sementara itu, Kakashi dan Obito telah sampai di dimensi lain. Obito terjatuh, sementara Kakashi mampu mendarat dengan baik dan langsung menyerang dengan Raikiri. Namun sesaat sebelum serangan Kakashi mengenai wajah Obito, Kakashi malah berhenti.)
Obito: "Heh... masih tidak tega ya. Sejauh ini, kau punya banyak peluang untuk menghabisiku. Tapi... aku terkejut kau menunjukkan rasa belas kasihan terhadap musuh di hadapanmu."


(Seingat Obito, Kakashi adalah orang kejam yang bahkan tega membunuh Rin, rekannya sendiri.)
Kakashi:  "(terdiam.)"

Obito: "Ada apa? Apa kau merasa bersalah? Bersalah karena tak mampu menepati janjimu... apa kau ingin mengubahku?"

Kakashi: "Obito... ayo kita sudahi ini. Mimpimu adalah untuk menjadi hokage, dan mimpi Naruto juga seperti itu. Naruto mengatakan hal yang sama dengan apa yang kau katakan di masa lalu."

(Kakashi masih berharap kalau Obito bisa kembali.)

Kakashi: "Secara tak sadar, kau melengkapi Naruto dan dirimu sendiri. Kau mencoba untuk mendengarkan Naruto seolah itu adalah dirimu sendiri. Apa kau yakin kalau dirimu di masa lalu tak akan menyesali apa yang kau lakukan sekarang? Aku yakin kau bisa mengerti perasaan Naruto. Kau masih bisa kembali, untuk menjadi seperti dirimu di masa lalu..."
Obito: "Hahaha. Justru karena aku mengeri perasaan Naruto lah, maka aku ingin mendengar semua yang dia pikirkan dan kemudian membantahnya!!"

Kakashi: "Obito..."

Obito: "Dan akan kukatakan satu hal padamu. Adalah hal bodoh kalau kau merasa bersalah padaku. Kalau kau berpikir aku memulai perang ini hanya karena kau dan Rin, kau salah!!"

(Obito bangun, sengaja menancapkan Raikiri Kakashi ke dirinya sendiri.)

Obito: "Aku tahu semuanya."

(Dengan tubuh yang kini telah ditusuk oleh Kakashi. Dan perasaan itu, kakashi mengingatnya... Perasaan seperti saat tangannya menembus tubuh Rin dulu...)
Obito: "Aku juga tahu kalau Rin memilih sendiri untuk mati... dengan tertusuk oleh Raikirimu. Saat itu, Rin telah diculik oleh Kirigakure dan dijadikan sebagai jinchuriki Sanbi. Kau berhasil menyelamatkannya, tapi itu juga merupakan rencana Kirigakure. Mereka bahkan berpura-pura untuk mengejarmu agar kalian segera lari menuju desa. Mereka memang ingin agar Rin ke desa, dan kemudian melepaskan Sanbi di sana. Jadi, desa akan diserang. Rin mengetahui hal itu, jadi saat kau hendak menyerang musuh dengan Raikirimu, dengan cepat ia bergerak menuju seranganmu. Dia memutuskan untuk mati di tangan orang yang dicintainya. Demi melindungi desa."

Kakashi: "!!"

(Kakashi teringat akan saat-saat itu. Saat dalam pelariannya, bersama dengan Rin, perempuan itu sudah meminta padanya)
[Rin: "Kakashi, bunuh aku!! Mereka hanya ingin memaanfaatku, mungkin aku akan menyerang desa!!"

Kakashi: "Tapi aku sudah berjanji pada Obito kalau aku akan melindungimu. Tak mungkin aku melakukan hal itu. Pasti masih ada jalan lain..."]

Obito: "Huh, tapi apapun itu, tetap saja kau tak bisa melindungi Rin. Di dalam pikiranku, Rin belum mati, jadi yang mati itu hanyalah palsu. Rin hanya akan menjadi Rin kalau dia masih hidup. Sistem yang menciptakan semua ini... desa... shinobi... inilah yang membuatku kehilangan harapan. Dunia ini... dunia yang palsu ini..."

Kakashi: "Naruto mengatakan kalau... tak memiliki teman di hatimu adalah hal yang paling menyakitkan. ( menarik tangannya.) Aku memberi tahunya kata-katamu. Kau sama seperti Naruto. Dan kupikir kau masih..."

Obito: "Lihat ini!!"

(Obito menunjukkan bekas serangan Kakashi tadi. Serangan Kakashi meninggalkan lubang besar di dadanya. Dan secara mengejutkan, tak ada apapun di sana. kosong.)

Obito: "Tak ada apapun di dalam hatiku!! Tapi, aku tak merasakan rasa sakit sama sekali!! Kau tak perlu merasa bersalah, Kakashi!!! Lubang ini tercipta oleh neraka dunia ini!!"

0 Response to " Alur Cerita Naruto Chapter 629 "Lubang Angin"™"

Post a Comment

Jangan lupa tinggalkan komentar agar blog ini menjadi maju ^_^
Harap gunakan kata-kata sopan agar blog ini menjadi nyaman

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel